Rasanya semua terjadi begitu cepat,
kita berkenalan lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh ketika kita mulai
sering berkomunikasi, awal nya hanya mimpi buat ku kalau kita akan
berkomunikasi seperti ini. Setiap hari rasanya berbeda dan tak lagi sama. Kamu
hadir membawa banyak perubahan dalam hari-hariku. Bahkan aku seperti orang gila
yang sedang “jatuh cinta” menebar senyum setiap saat, Hitam dan putih menjadi
lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di hatiku. Tak
ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa begitu ajaib dan luar
biasa. Entahlah, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu.
Aku menjadi takut kehilangan kamu. Siksaan datang
bertubi-tubi ketika tubuhmu tidak berada di sampingku. Kamu seperti
mengendalikan otak dan hatiku, ada sebab yang tak kumengerti sedikitpun. Aku
sulit jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku butuh udara.
Tapi... entah mengapa sikapmu tidak seperti sikapku.
Perhatianmu tak sedalam perhatianku. Tatapan matamu tak setajam tatapan mataku.
Adakah kesalahan di antara aku dan kamu? Apakah kamu tak merasakan yang juga
aku rasakan?
Kamu mungkin belum terlalu paham dengan perasaanku,
karena kamu memang tak pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku
seringkali menjatuhkan air mata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu
juga selalu pergi tanpa meminta izin. Meminta izin? Memangnya aku siapa?
Kekasihmu? Bodoh! Tolol! Bego! Hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur,
apalagi bisa jadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah? Bisakah?
Lihatlah aku yang hanya bisa terdiam dan membisu.
Pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus. Seberapa tidak pentingkah aku?
Apakah aku hanyalah persimpangan jalan yang selalu kau abaikan (?)
Apakah aku tak berharga di matamu?
Apakah aku hanyalah boneka yang selalu ikut aturanmu? Di mana letak hatimu?!
Aku tak bisa bicara banyak, juga tak ingin mengutarakan semua yang terlanjur
terjadi. Aku tak berhak berbicara tentang cinta, jika kau terus tulikan
telinga. Aku tak mungkin bisa berkata rindu, jika berkali-kali kau ciptakan
jarak yang semakin jauh. Aku tak bisa apa-apa selain memandangimu di setiap
galeri ponsel ku dan membawa namamu dalam doa panjangku dengan Tuhan.
Apakah aku tak pantas bahagia
bersamamu? Terlau banyak pertanyaan. Aku muak sendiri. Aku mencintaimu yang
belum tentu mencintaiku. Aku mengagumimu yang belum tentu paham dengan rasa
kagumku.
Aku bukan siapa-siapa di matamu, dan tak akan pernah menjadi siapa-siapa. Sebenarnya, aku juga ingin tahu, di manakah kauletakkan hatiku yang selama ini kuberikan padamu. Tapi, kamu pasti enggan menjawab dan tak mau tahu soal rasa penasaranku. Siapakah seseorang yang telah beruntung karena memiliki hatimu?
Mungkin... semua memang salahku. Yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. Yang bermimpi bisa menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah jika perasaanku bertumbuh melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu tidak hanya sebagi teman, tapi juga sebagai seseorang yang begitu bernilai dalam hidupku.
Namun, semua jauh dari harapku selama
ini. Mungkin, memang aku yang terlalu berharap terlalu banyak. Akulah yang tak
menyadari posisiku dan tak menyadari letakmu yang sengguh jauh dari genggaman
tangan. Akulah yang bodoh. Akulah yang bersalah!
Tenanglah, tak perlu memerhatikanku
lagi. Dan, kamu pasti tak sadar, aku berbohong jika aku bisa begitu mudah
melupakanmu.
Menjauhlah. Aku ingin dekat-dekat
dengan kesepian saja, di sana lah lukaku terobati.
Aku hanya selalu berdoa pada Tuhan
agar kamu di beri perlindungan setiap hari oleh-Nya
Aku rela sakit jika memang itu
kebahagiaan mu.
MIMPI ?
Ya aku sangat suka bermimpi, di tambah jika di dalam mimpi
ku ada kamu, setidak nya walaupun aku tidak bertemu kamu setiap aku rindu, aku
bertemu di dalam mimpi dan mungkin aku bisa mengobati rasa rindu ku disini.
KHAYAL ?
Ya aku sangat suka dengan berkhayal, karna memang itu jalan
satu satu nya untuk aku mencapai titik kebahagiaan, disana aku bisa berkhayal sesuka
ku bahkan berkhayal menjadi pengantin mu suatu saat nanti.
KEPASTIAN ?
Ya aku sangat suka dengan kepastian tetapi aku buta dengan
rasa itu, karna selama ini aku hanya bisa merasakan di beri harapan oleh mu.
HARAPAN?
Sayang nya aku tidak suka harapan, karna hanya dengan
berharap bisa membuat aku sakit,lemah,jatuh. Seperti memeluk pohon kaktus
setiap hari. Apa lagi jika aku berharap selalu menjadi “number one” buat kamu,
karna aku tau kenyataan dengan harapan ku berbeda. Jadi aku cukup berkhayal
saja dengan hal seperti itu. Hehehe
Kita memang belum bisa menjadi satu, tapi kamu harus tau di
setiap doa atau percakapan ku dengan Tuhan selalu ada nama mu yang ku harap
bisa menjadi Imam ku.
Benci nya lagi, lagi lagi aku Berharap.
Semoga kamu sukses yah disana♥
Aku selalu mendoakan yang
terbaik untuk Kekasih Khayal ku.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar